Politik asimilasi adalah segala upaya untuk menyamakan batin, pikiran dan fisik yang sebelumnya berbeda kepada satu ide yang diusung oleh pelaku asimilasi. Politik asimilasi adalah juga merupakan sebuah komunitas bangsa menghadapi persoalan imigrasi atau masuknya arus pendatang yang bukan merupakan bagian dari komposisi awal dari bangsa tersebut ketika penguasa mengambil kebijakan dalam kepentingan politik untuk menyatukan diri di dalam suatu komunitas yang berbeda.
Politik asimilasi pertama kali direncanakan oleh sang
aneksator pada tahun 1962 yaitu Presiden Soekarno. Tujuannya adalah memusnahkan
orang Papua ras Melanesia. Proses asimilasi yang sangat efektif dapat terjadi
melalui perkawinan campur. Perkawinan campur antara orang Papua dan penduduk
migran adalah bagian dari proses pemusnahan ras di Papua Barat.
Menurut Soekarno, mewujudkan asimilasi politik yang
terencana menghancurkan ras Papua adalah melalui para wanita muda dari Jawa ke
berbagai tempat di Papua untuk kawin dengan para pemuda Papua dengan tujuan
melenyapkan penduduk asli ras Melanesia.
Telah terbukti bahwa generasi yang dilahirkan dari
hasil perkawinan campur ini dengan nyata-nyata tidak mencerminkan tipikal ras
Papuan-Melanesia terutama ciri-ciri fenotipe
(ciri kualitatif) seperti warna kulit, bentuk rambut dan bentuk muka. Proses
asimilasi ini dapat dipengaruhi struktur mental, sikap dan watak mereka dalam
perilaku pergaulan.
Fakta menunjukkan bahwa sebagian dari para peranakan
ini lebih banyak dipengaruhi kepribadian dan watak khas dari pihak ayah atau
ibu dari luar Papua dibandingkan dengan ayah atau ibu yang berasal dari Papua.
Karena pengaruh gen dengan faktor-faktor eksternal lainnya lebih kuat.
Anak-anak lahir dari kedua orangtuanya
campuran ini biasanya tidak menganggap dirinya adalah anak asli Papua. Seringkali, anak campuran ini tidak
suka memahami kebudayaan orang Papua. Selalu menandang dan menghiyanati
kebudayaan Papua. Ini fakta yang selalu terjadi di Papua. Namun sayangnya, kita
masyarakat Papua sendiri tidak sadar hanya karena keinginan sesaat kita
melakukan kawin campur akhirnya ras Melanesia orang Papua mulai musnah. Padahal
program migran perempuan Jawa ke Papua merupakan program jangka panjang
terencana dirumuskan oleh pemerintah Indonesia dan sekarang sedang
implementasikan di Papua. Tujuan dari program perempuan Jawa ke Papua adalah
menghabiskan ras Melanesia di Papua melalui kawin campur itu. Kemudian pulau
Emas ini akan dikuasai oleh penjajah (Indonesia).
Tags:
PAPUA
