Papua
telah menjadi sebuah wilayah transmigrasi dan segala jenis perpindahan lainnya,
jumalah penduduk luar Papua yang pindah ke Papua sangatlah besar.Tetapi apa kira-kira
suku dengan penduduk paling banyak di Papua yang bukan suku asli Papua? Berikut ini 8
suku pendatang dengan penduduk terbanyak diPapua :
1.
Suku Jawa
Suku yang berasal dari pulau Jawa ini
awalnya menyeberang ke Papua lewat program transmigrasi, tetapi sekarang sudah banyak
yang berdatangan sendiri. Jumlah mereka bahkan melampaui penduduk asli Papua,
misalkan saja dikota Nabire, Anda bakal lebih sering bertemu orang Jawa dari
pada bertemu orang Wate yang notabenya suku asli Nabire. Dan sebut sajalah,
Jawa merupakan suku terbesar diPapua sekarang ini. Rata-rata sektor-sektor di Papua
dikuasai mereke, sebut saja pertanian, bisnis, pemerintahan, dan lain
sebagainya.
2.
Suku Bugis/ Makassar
Suku Bugis berasal dari Sulawesi Selatan,
suku Bugis dan Makassar sebenarnya sama saja (baca), tetapi Belanda memecah belah
kesatuan mereka. Mata pencaharian turun temurun mereka sebagai nelayan dan petani. Melihat lahan
Papua yang cocok, mereka pun berbondong-bondong ke Papua dan menguasai lahan-lahan
kosong dengan cepat. Mereka biasanya menduduki wilayah-wilayah pesisir dan
lembah di wilayah Papua, dan rata-rata penjual ikan dipasar-pasar tradisional
Papua adalah orang BM.
3.
Suku Toraja
Orang Toraja juga berasal dari Sulawesi,
agama mereka yang sama dengan penduduk lokal pada umumnya membuat mereka mudah
diterima ditengah-tengah masyarakat Papua. Mereka biasanya memelihara babi,
berkebun, dan menjadi pegawai negeri sipil.
4.
Suku Kei
Biasanya disebut orang Kei, orang Kei pada
umumnya beragama Katholik dan Kristen. Pada masa-masa Gereja berdatangan ke
Papua kira-kira akhir tahun 1950-an, waktu Papua masih dibahwa pendudukan
Belanda dan memiliki nama Nederlands Nieuw Guinea ,para misionaris membawa orang-orang Kei ke Papua
untuk menjadi guru, pelayan digereja dan pendidik, sehingga banyak orang Papua merasa
berutang budi pada mereka khususnya dibidan pendidikan. Tahun berganti tahun,
setelah Indonesia merebut Papua, banyak orang Kei yang berdatangan dengan
tujuan yang bermacam-macam. Orang Kei paling banyak ditemui di Merauke, Papua.
5.
Suku Ambon
Tidak bisa dipungkiri, jarak yang dekat
dan konflik di Ambon pada akhir 90-an membuat banyak orang Ambon memilih Papua
sebagai tempat terbaik untuk menetap. Banyak dari mereka juga yang menjadi
guru, mereka awalnya juga berdatangan dengan gereja seperti halnya suku Kei.
6.
Suku Batak
Watak orang Batak yang keras dan ambisi
mengejar kesuksesan yang kuat membuat mereka menyeberang kemana-mana untuk
memenuhi ambisi mereka, Papua menjadi salah satu pilihannya. Sumber daya alam
dan peluang-peluang yang ada di Papua segera dimanfaatkan mereka, dan kesuksesan
seseorang membuat yang lainnya berdatangan lagi dan lagi.
7.
Suku Sunda
Tidak
beda jauh dengan suku Jawa, mereka juga berdatangan dengan transmigrasi. Gaya hidup
dan mata pencaharian mereka diPapua juga tidak beda jauh dengan Suku Jawa.
8.
Suku Minahasa
Suku
Minahasa berasal dari Sulawesi Utara, pada umumnya disebut orang Manado. Mereka
biasanya menjadi guru, PNS, dan lain sebagainya yang tidak bersangkutan dengan
perkebunan dan peternakan.
Demikian
8 suku pendatang terbesar diPapua. Sensus penduduk BPS tahun 2002 menyebutkan
bahwa presentase jumlah penduduk asli Papua adalah 52 % sedangkan pendatang
48%, ini artinya terjadi banjir penduduk di Papua. Hanya dalam 30-an tahun
saja, presentase pendatang sudah mencapai angka presentase 48%. Sekarang sudah
tahun 2015, itu artinya sudah 15 tahun sejak sensus diadakan, menurut University of Sydney, Centre for Peace and
Conflict Studies jumlah orang Papua
pada pada tahun 2020 akan menjadi 20% saja ditanah Papua, jadi kira-kira presentase
jumlah orang Papua di tanah Papua sekarang adalah 30-an %, sisanya 70 % adalah
pendatang.
Mungkin
memang Papua sedang mengalami marjinalisasi diam-diam, dan awas tiba-tiba sadar
dan kaget bahwa semuanya sudah telat.
