Politik luar negeri merupakan seperangkat kebijakan yang diambil oleh
pemerintah suatu negara yang ditujukan ke negara lain untuk mencapai
kepentingannya. Setiap negara dalam menjalin hubungan dengan negara lain memiliki
seperangkat aturan (kebijakan Luar Negeri/Politik Luar Negeri) untuk mencapai
kepentingan nasional negaranya. Dalam konteks hubungan internasional pemerintah
hendaknya memiliki rancangan strategi dalam menjalin hubungan yang
seluas-luasnya dengan negara-negara lain agar nantinya negara tersebut dapat
menentukan sikapnya di depan dunia internasional.
Politik luar negeri Indonesia ‘bebas dan aktif’ dirumuskan setelah Indonesia
memperoleh kemerdekaan dari penjajah, 17 Agustus 1945. Sejak Indonesia merdeka
di dunia terbagi dua bagian yang besar yaitu ‘Blok Timur dan Blok Barat’. Blok
Timur, Uni Soviet dengan ideologinya komunis. Uni Soviet kini terpecah menjadi beberapa bagian negara
yang merdeka. Sedangkan, Blok Barat, Amerika dan sekutunya ideologinya liberal.
Negara-negara yang sudah merdeka di dunia memilih mengikuti ideologi mana.
Apakah komunis atau liberal. Tentunya sejak perang dunia pertama dan perang
dunia kedua negara-negara Eropa ekonomi, politik dan semua pembangunan hancur
termasuk Uni Soviet. Pada saat perang dunia pertama dan kedua, Amerika tidak
tersentuh perang. Dalam kesempatan inilah Amerika membangun kerangka politik
yang baik, ekonomi dan semua pembangunan termasuk organisasi internasional “United
Nations”. Sehingga Amerika mempunyai dana banyak untuk mempengaruhi
negara-negara yang baru merdeka mengatopsi ideologinya. Maka, negara-negara
yang merdeka setelah perang dunia kedua atau negara-negara dunia ketiga banyak
yang menganut paham ideologi liberal.
Tetapi, Indonesia tidak memihak satu blok pun. Indonesia berada di
tengah. Kemudian, dasar
politik luar negeri Indonesia digagas oleh Hatta dan beliau juga yang
mengemukakan tentang gagasan pokok non-Blok. Gerakan non-Blok merupakan ide untuk tidak memihak antara blok
Barat yang diwakili oleh Amerika Serikat dan blok Timur yang diwakili oleh
USSR. Gerakan non-Blok ini terdiri dari
negara-negara Asia dan Afrika. Kemudian pertama kali dari non-Blok ini diselenggarakan
konferensi Asia-Afrika di Bandung. Alasan Indonesia tidak memilih salah satu
blok adalah karena Indonesia mempunyai kepentingan dari kedua blok. Blok Barat,
Indonesia punya kepentingan mengadopsi ideologi liberal dan bergantung finansial. Blok Timur, Indonesia
mempunyai kepentingan untuk membeli peralatan militer yaitu senjata harga
murah.
Bebas dan Aktif
Pada dasarnya prinsip
dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif berlandaskan Pancasila dan
Konstitusional UUD 1945. Politik luar negeri Indonesia di buat dengan melihat unsur penting yaitu kepentingan
nasional atau national interest.
Selain komitmen terhadap kepentingan nasioanal (national interest), politik luar RI juga tetap mengedepankan prinsip
dasar bangsa Indonesia yang anti kolonialisme. Dalam memutuskan setiap
kebijakan politik luar negeri Indonesia mengedepankan nilai-nilai dan prinsip
yang dijunjung teguh. Politik luar negeri bebas aktif menjadi dasar pelaksanaan
setiap kebijakan yang akan dibuat, selain melihat kondisi dalam negeri
pemerintah Indonesia juga mengedepankan prinsip-prinsip yang telah tertera
dalam pembukaan UUD 1945.
Bebas
yang berarti Indonesia mempunyai hubungan bilateral dan multilateral yang
bebas. Tidak dilihat dari ideologinya, rasnya, bangsanya, releginya tapi negara
mana saja tetap akan mempunyai hubungan dengan baik. Aktif yang dimaksud adalah Indonesia turut serta menjaga dalam
perdamaian dunia dan memberikan kontribusi untuk menyelesaian masalah-masalah
dipangkung internasional sesuai dengan UUD 1945, alinea ke-empat, ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan.
Pertanyaan
- Apakah Indonesia Implementasikan Polugri Bebas dan Aktif di semua negara di dunia ini?
- Indonesia turut dukung semua negara yang hendak menentukan nasib sendiri? (lihat dari konteks ini: politik luar RI juga tetap mengedepankan prinsip dasar bangsa Indonesia yang anti kolonialisme).
- Apakah Indonesia turut aktif untuk mendamaikan dunia dari semua ras dan agama di dunia ini tidak terkecuali?
Mari kita lihat saksama beberapa dukungan yang Indonesia pernah lakukan dalam masalah-masalah Internasional. Terutama Indonesia melakukan dukungan dan
aksi besar-besaran sampai dengan pemerintah mendeklarasikan dukungan secara sah
sampai berjuang ke organisasi regional, internasional (Perserikatan
Bangsa-Bangsa). Indonesia mendukung penuh Palestina merdeka
bukan karena polugrinya bebas dan aktif tetapi karena kepentingan agama Islam.
Rumusan polugri ri adalah bebas tetapi hubungan diplomatik dengan Israel belum
buka sampai sekarang. Pemerintah Indonesia, masyarakat, LSM, organisasi, ormas,
akademisi, sampai dengan pelajar mahasiswa tolak dan tidak setuju hubungan
diplomatik dengan Israel kalau Palestina belum merdeka. Hal ini sudah jelas
bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina bukan karena bangsa Indonesia anti
kolonialisme tetapi karena agama Islamnya.
2. Di Negara Myanmar ras Rohingya dibantah oleh
mayoritas di negara tersebut, Indonesia menjadi pendukung terdepan dalam
dukungan ras Rohingya. Karena ras Rohingya adalah ras minoritas beragama Islam
di Myanmar. Indonesia mendeklasarakan suatu dukungan penuh dan pada saat itu
Indonesia sendiri ketua ASEAN kemudian organisasi regional ASEAN berperan aktif
untuk selasaikan masalah di Myanmar. Hal ini terlihat bahwa polugri Indonesia bebas
dan aktif adalah hanya sebagai nama yang mempromosikan di tingkat dunia internasional
untuk membawa nama baik. Ternyata dalam implementasinya tidak berada pada pihak
bebas dan aktif dalam semua masalah di dunia internasional.
Kalau
polugri ri Bebas dan aktif mengapa tidak aktif dalam masalah yang dihadapi umat
kristian di wilayah Afrika ketika itu dibantah oleh Boko Haram?
Karakter dan kemunafikan (bangsa) negara itu selalu terlihat oleh dunia
internasional melalui politik luar negerinya. Indonesia adalah suatu negara
yang munafik dipangkung internasional terlihat dan rasakan aromanya oleh
komunitas maupun negara internasional. Negara ini suatu saat akan hancur dan
berpecah belah beberapa bagian karena karakter kemunafikan sangat buruk.
Mr.
Peyon.
Tags:
PILIHAN