Presiden Soekarno : Pancasila Tidak Anti Komunis, Saya Tidak Mau Mempunyai Anak Yang Tidak Kiri

Ilustrasi Soekarno Menandatangani Supersemar dikawal pemerintah orde baru
Di Indonesia berbicara komunis tentulah topik yang panas dan senstitif, hal ini bukanlah tanpa sebab, Indonesia memiliki sejarah kelam masa lalu, kala itu di tahun 1965 terjadi pembantaian PKI (Partai Komunis Indonesia).

Saya tidak akan membahas sejarah komunis di Indonesia berhubung "sejarah ditulis oleh sang-pemenang", artinya kebenaran sejatinya tidak akan Anda temukan di buku-buku sekolah atau buku-buku sejarah alah Soeharto yang dipakai sampai saat ini.


Tetapi, siapa yang tidak hormat kepada Bung Karno, beliau adalah ternyata pro kiri alias pro komunis. Soekarno pernah mengatakan bahwa, pancasila tidak anti komunis, dia tidak mau memiliki anak-anak yang tidak aliran kiri.

Jadi, jika Soekarno saja pro kepada kiri,  lalu bagaimana dengan sejarah yang selama ini kita pelajarai? Paham kiri dianggap sangat buruk di Indonesia. 

Kejadian perpindahan kekuasaan terjadi pada masa perang dingin dimana Uni Soviet dengan paham Komunis dan Amerika Serikat dengan paham Kapitalis liberalnya berebut kekuasaan di berbagai belahan dunia. Ketika Presiden Soekarno saat itu lebih mendekatkan diri kepada Uni SOveiet, banyak pihak peneliti sejarah mengatakan bahwa CIA Amerika Serikat memanfaatkan Soeharto untuk melengserkan Soekarno melalui Super Semar/Surat Perintah 11 Maret.

Dalam sebuah pidato, Bung Karno mengatakan:
"Dikiranya SP Sebelas Maret (demikian biasanya Bung Karno menyebut peristiwa tersebut) adalah sebuah surat penyerahan Pemerintahan. Dikiranya SP Sebelas Maret itu, suatu transfer of authority. Padahal TIDAK! SP Sebelas Maret adalah suatu perintah pengamanan jalannya pemerintahan. Seperti kukatakan dalam pelantikan Kabinet. Kecuali itu juga perintah pengamanan keselamatan pribadi Presiden, perintah pengamanan ajaran Presiden, perintah PENGAMANAN beberapa hal." (SUMBER)
Tetapi karena kekelaman tahun 1965, membahas komunis dan Soekarno sepertinya sensitif sekali untuk negara ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post