Menurut David Wechsler
psikolog Amerika, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah,
berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara
garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental
yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi
tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai
tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Menurut English &
English dalam bukunya " A Comprehensive Dictionary of Psichological and
Psychoalitical Terms" , istilah intellecct berarti antara lain :
- Kekuataan mental dimana manusia dapat berpikir ;
- Suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktivitas yang berkenaan dengan berpikir ( misalnya menghubungkan, menimbang, dan memahami); dan
- Kecakapan, terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir; (bandingkan dengan intelligence. Intelligence =intellect).
Menurut kamus WebssterNew
Worid Dictionary of the American Language, istilah intellect berarti:
- Kecakapan untuk berpikir, mengamati atau mengerti; kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan, dan sebagainya. Dengan demikian kecakapan berbeda dari kemauandan perasaan,
- Kecakapan mental yang besar,sangat intellegence, dan
- Pikiran atau inteligensi.
Menurut Wechler (1958) mermuskaan
intelligensi sebagai "keseluruhan ke-mampuan individu untuk berpikir dan
bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan
secara efektif. Intelegensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan
suatu fiksi ilmiah untuk mendiskripsikan perilaku individu yang berkaitan
dengan kemampuan intelektual. Dalam mengartikan intelegensi (kecerdasan) ini,
para ahli mempunyai pengertian yang beragam.
Lalu untuk mengukur angka
intelegensia manusia, dikembangkanlah test IQ. Intelegent quotient atau IQ ialah
angka yang mana menjelaskan tingkat kecerdasan seseorang.
Ahli psikologi Amerika
Donald Templer meneliti dan menyimpulkan bahwa faktor tertinggalnya orang kulit
hitam di Amerika dibanding orang kulit putih adalah IQ yang rendah. Misalnya,
kalau ada orang kulit hitam yang menjadi olahragawan dan mendapatkan banyak
uang, biasanya langsung dihabiskan, itu berbeda dengan orang kulit putih yang
cenderung berpikir panjang dan memilih investasi supaya terjadi pelipatgandaan
penghasilan. Artinya, walaupun diberikan banyak uang kepada orang kulit hitam, uang-uang
itu akan hilang dalam jangka waktu yang pendek, sehingga kemiskinan dan
ketertinggalan menjadi mustahil untuk ditinggalkan.
Jika melihat ke
negara-negara Afrika, pada umumnya mereka memiliki taraf hidup yang rendah,
penghasilan rata-rata penduduk sangat rendah, miskin, tertinggal, edukasi
buruk, tingkat criminal tinggi, boros, kebiasaan penduduk tidak berpikir
panjang, kecenderungan untuk menyelesaikan permasalahan dengan mistis dan kekerasan, dan lain
sebagainya. IQ rata-rata mereka pun sangat rendah, dibawah angka 78
sampai-sampai adapula yang memiliki angka IQ 60. Sementara beberapa ahli
berpendapat bahwa manusia yang memilki IQ di bawah 70 sudah termasuk mengalami cacat
intelektual (Intellectual disability).
Faktor IQ berpengaruh di
semua negara dan berlaku bagi setiap manusia. Misalnya China yang memilki IQ
rata-rata 108 mampu mengalami kemajuan pesat dan memiliki kemampuan kognitif yang
luar biasa, kemudian negara Korea maupun Jepan. Ah sudahlah, klik link ini https://iq-research.info/en/page/average-iq-by-country
untuk melihat daftar negara berdasarkan IQ rata-rata, dan faktanya adalah
setiap negara maju pasti memilki IQ rata-rata tinggi, sementara negara dengan
IQ rendah cenderung tertinggal seperti yang telah disebutkan tadi.
PAPUA. Provinsi Papua dan
Papua barat adalah kedua provinsi Indonesia termiskin, kualitas hidup paling
rendah, mutu pendidikan buruk, angka criminal cukup tinggi, perang suku seringkali
terjadi dan layanan kesehatan buruk, angka kematian tinggi dan masih banyak
lagi hal buruk.
Penyebabnya tidak lain
adalah IQ rata-rata orang Papua yang rendah. Pada awal artikel ini sudah
dijelaskan pengertian intelegensia, Anda tahu apa artinya manusia memilki IQ
rendah.
Siapakah yang harus
dipersalahkan?
Banyak orang Papua
mencoba memainkan permainan “victim game” atau permainan menjadi korban. Semua ketertinggalan
dianggap sebagai kesalahan pemerintah Indonesia dalam menanggani Papua, padahal
TIDAK, sementara Papua dianggap sebagai korban.
Papua Nugini memiliki IQ
rata-rata 83, sementara Indonesia 87, tetapi berhubung provinsi Papua memilki
kesamaan dengan Papua Nugini berarti Papua pun pasti memiliki IQ yang tidak jauh
berbeda dengan PNG sekita 82-84.
Dana banyak sudah
dialirkan ke tanah Papua, tetapi nyatanya tidak ada perkembangan signifikan dan
perubahan positif dalam kehidupan masyarakat. Ya, sudah disebutkan tadi, memang
orang Papua pada umumnya memilki IQ rendah.
Masih banyak orang Papua
yang untuk mengambil keputusan (penyelesaikan pendidikan sekolah, mengerjakan
tugas sekolah, mabuk atau tidak, seks bebas, narkoba, dan lainnya) dengan sulit
memutuskan dan kebanyakan salah memilih, makanya banyak generasi muda Papua
tidak bisa menjadi sarjana yang mampu membawa perubahan di Papua. Orang-orang
dari pedalaman turun ke kota dan dengan mudahnya mereka mengkonsumsi minuman
keras, terlibat dalam kekerasan dan mengalami kesulitan perpikir panjang
sehingga menjadi beban dan turut menjadi parasit di perkotaan.
SOLUSI!
Ternyata IQ rata-rata
orang kulit hitam di Amerika 85 lebih tinggi daripada orang kulit hitam di
Afrika <78, hal ini akibat standar pendidikan, lingkungan, dan layanan
informasi di Amerika yang tersedia, dan katanya setiap tahunnya rata-rata IQ
orang kulit hitam Amerika mengalami peningkatan. Artinya, dengan adanya
pendidikan, jangkauan informasi, lingkungan yang baik akan mampu berpengaruh dalam
peningkatan IQ . Sehingga, demi kemajuan Papua, orang-orang Papua harus focus mengasah
dan meningkatkan mutu diri dengan pendidikan, dengan membaca banyak buku untuk
menambah pengetahuan dan membiasakan diri melakukan dan memilih hal-hal yang
berpengaruh baik untuk masa depan, ikut seminar, dan memilki rasa ingin tahu
yang tinggi.
