Lawan Hoax! Tetapi Kalau Hoaxnya Tentang Papua Bagaimana?


Komitmen negara untuk melawan hoax sangat nampak beberapa tahun terakhir ini. Pemblokiran demi pemblokiran, penangkapan demi penangkapan terjadi karena beberapa kataa-kata yang tidak benar atau diangkap bertentangan dengan kepentingan umum alias hoax. 

Beberapa waktu lalu Panglima TNI dihadapan TNI-POLRI menegaskan bahwa ancaman terberat corona adalah hoax (sumber: detik). Hoax itu buruk karena beritanya yang hanya bohongan tetapi bisa berdampak pada masyarakat luas. Semua pihak terlibat untuk melawan hoax.

Apalagi sekarang ada UU ITE. 

Semua sama depan hukum, apa pun hoax-nya, terkait siapapun hoax-nya harus dilawan. Tetapi, bagaimana kalau hoax-nya tentang Papua? 

Jakarta -  Twitter dan Facebook menutup sedikitnya 80 akun yang selama ini menjalankan propaganda Indonesia tentang Papua. Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha meminta Facebook dan Twitter tidak mencampuri urusan negara lain.
"Ya kita berharap Facebook maupun Twitter itu tidak ikut intervensi di dalam soal negara orang lain. Jadi kalau mau dihapus, hapus dua-duanya (akun yang tolak separatisme dan yang mendukung). Jangan memberi panggung politik bagi separatisme," kata Tamliha kepada wartawan, Jumat (6/3/2020).
Saya kira Facebook atau Twitter tidak peduli masalah itu separatis atau bukan, konteksnya adalah hoax atau tidak. Rcoky Gerung pernah mengatakan bahwa pembuat hoax terbaik adalah negara. Apakah membelaan itu karena merekalah pembuat hoax itu sendiri? Entahlah
Dikutip dari Detik.com lagi, Menurut Menkominfo "Kalau Facebook yang melakukan takedownnya atau Twitter yang di seputar platform digital, maka itu kewenangan platform digital, alasannya apa? Macam-macam. Mungkin saja ada masyarakat yang minta, kan tergantung kasusnya apa gitu," kata Johnny saat dihubungi, Jumat (6/3/2020) malam.
Sesuai permintaan anggota dewan tersebut supaya Facebook-Twitter tidak mencampurin urusan internal Indonesia, maka itulah mereka berlaku tidak mencampuran urusan negara ini. Facebook-Twitter tidak peduli apakah ini akun negara atau akun separatis atau akun apalah, tanggungjawab mereka adalah melawan hoax, dan apapun hoaxnya dilawan mereka.
Lalu akun manakah yang disebut akun separatis? Akun Veronika Koman-kah atau Benny Wenda? Victor Yeimo? Kalau memang ada hoax yang disebar oleh mereka "separatis", laporkan saja. Jika memang terbukti ada informasi hoax yang disebarkan, maka pasti akun mereka juga di-takedown.
Mari bersama lawan hoax secara objektif. Ini adalah langkah positif Facebook-Twitter untuk melawan hoax, entah hoax-nya bersumber dari mana pun, selama informasi yang disebarkan adalah propaganda hoax, harus di-takedown.

Post a Comment

Previous Post Next Post