Memahami kuasa perkataan Tuhan, ya mustahil memang untuk menebak-nebak maksud Tuhan dibalik setiap kejadian, tetap bukanlah hal yang mustahil. Tuhan itu luas, memikirkan Tuhan sama saja memikirkan segala hal, memikirkan bagaimana darah kita mengalir, memikirkan masa depan negara, memikirkan nasib setiap orang, memikirkan pohon tumbuh, luar biasa mustahil bukan.
Tetapi kita tidak perluh memikirkan segala hal, ya karena memang tidak semua hal itu penting bagi kita. Pikirkan yang penting-penting saja. Kita akan mencoba mamahami pikiran Tuhan, sesuai keterbatasan dan kemanusiaan kita.
Tuhan menciptakan alam semesta hanya dengan perkataan, perkataan dalam bahasa yang bekerja dalam pikiran-Nya. Ketika Tuhan menciptakan anjing, pikiran Tuhan sudah mendesain dengan luar biasa peredaran darah anjing, system reproduksi, sistem pencernahan, pokoknya semua unsur sel sampai yang terkecil pun. Semua ciptaan diciptakan-Nya dengan sempurna. Semua ciptaan-Nya itu selaras, seimbang, indah dan detail.
Kita mencoba memahami pikiran Tuhan berdasarkan output ciptaan-Nya.
Perbedaan manusia dan hewan ada pada mulut, mulut kita mampu berkata-kata dan mengekpresikan segala makna, sementara anjing terbatas pada menggongngong, atau kucing dengan meow, beberapa binatang hanya meniru-niru tetapi itu terbatas.
Pada kitab Kejadian, dikatakan bahwa Tuhan mengembuskan nafasnya ke hidung manusia dan manusia menjadi hidup. Di kitab Yohanes 1:1 mengatakan bahwa Pada mulanya adalah Firman/Perkataan dan Firman itu adalah Tuhan. Sehingga saya menyimpulkan bahwa manusia adalah foto kopian Tuhan dengan kelebihan khusus, yakni berkata dalam pikiran maupun dengan ekpresi dan mulut. Sehingga kita sebenarnya memiliki kemampuan menciptakan realita, realita dengan perkataan kita.
Perkataan kita, artinya bukan hanya perkataan hanya mulut, karena burung beo pun bisa menirukan suara kita, tetapi perkataan yang kuat dari pikiran yang detail dan emosi untuk mengekspresikan realita dari pikiran kita.
Ketika kita menginginkan kebahagiaan, kita bukan hanya memikirkan "kata" kebahagiaan saja, tetapi lebih dari itu merasakan kebahagiaan karena apa yang kita pikirkan (misalnya keluarga, anak atau hadiah) dan rasakan/emotion inilah yang akan tercipta. Jika kita menginginkan kekayaan, bukan kata kaya saja, tetapi mendefenisikan kaya seperti uang 1 M di ATM, mobil Merchedes, Rumah mewah, seperti itu.
Proses terciptanya adalah sama seperti ketika Tuhan menciptakan semesta, bahwa ketika Tuhan mengatakan tumbuh-tumbuhan, dalam pikirannya ada detail setiap tumbuhan, entah rica sampai pohon matoa tetapi juga ada "jiwa" Tuhan tentang ciptaannya yaitu selaras, indah dan sempurna. Kita tahu bahwa diakhir hari-hari penciptaannya, Tuhan berkata bahwa semua itu baik.
Jadi selamat menciptakan realita Anda sendiri.
