Menonton sebuah video di yang dibagikan oleh seorang teman di Facebook membuat saya mulai merenung dan berpikir. Dalam video tersebut seorang pendeta Kristen di Amerika Serikat Hank Kunneman yang mendapatkan pewahyuan tentang Jakarta. Yang menarik adalah pendeta itu sama sekali tidak mengetahui tentang Jakarta tetapi ia diberikan pewahyuan bahwa akan ada angin besar dan goncangan yang menghantam Jakarta. Kita tentu tahu angin besar dan goncangan yang dimaksud adalah simbolitas dari kekacauan entah apa yang akan terjadi di Jakarta.
Jakarta adalah ibukota negara Indonesia, juga pusat ekonomi di Indonesia. Seperti kita ketahui jika Amerika Serikat memiliki Washington sebagai pusat pemerintahan dan New York sebagai pusat ekonomi, di Indonesia pemerintahan maupun ekonomi semuanya berpusat di Jakarta. Artinya angin besar dan goncangan yang dimaksud dalam nubuatan di atas bisa jadi goncangan di dua bagian ini, ekonomi atau pemerintahan, apalagi didukung oleh virus Corona yang mewabah dengan pusat di Jakarta saat ini.
Tentu kita menginginkan kestabilan dan ketenangan tetapi ini adalah cawan murka Tuhan. Murka?
Berdasarkan pada sejarah dalam alkitab, kita bisa melihat pelajaran penting. Ketika kita membaca kitab Raja-Raja atau Daniel, jelas sekali tertulis bahwa naik turunnya raja-raja dan kaisar-kaisar, jaya tidaknya sebuah kerajaan ada di keputusan Tuhan. Tuhanlah yang mengangat raja tetapi dia juga yang menurunkannya, Tuhanlah yang memberi kemenangan tetapi juga merendahkannya.
Dalam kitab Daniel 1:1
Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. 1:2 Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya.
Jelas bukan? Yehuda yang notabe-nya umat pilihan-Nya tetapi tidak tanggung-tanggung, KEADILANNYA DITEGAKAN.
Yeremia 52:2
Dia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN seperti semua yang telah dilakukan oleh Yoyakim.
2 Raja-Raja 24:19
|
Apakah pelanggaran HAM oleh negara dosa? Apakah korupsi dosa? Apakah rasisme dosa? Diskriminasi dosa?
Karena keadilan Tuhan, raja-raja atau pemimpin-pemimpin yang melakukan apa jahat, maka kerajaan dan tahkta digoyang bahkan dipindahtangankan, kerajaan atau negara runtuh dan sebagainya.
Hidup manusia sama seperti uap air, kehidupan sangat dinamis, 100 tahun yang lalu, banyak negara belum ada, sekarang ada banyak negara yang sudah mendapat kemerdekaannya.
Saya kira bangsa Indonesia harus melakukan keadilan atas kekelaman yang sudah dilakukan dahulu, membunuh musuh dalam peperangan adalah bentuk perlindungan diri tetapi membantai tanpa ada pengadilan dan perlawanan yang ada dosa besar. Negara harus menyelesaikan kasus-kasus Hak Asasi Manusia yang berkaitan dengan pertumbahan darah, darah orang yang tak berdosa tuntutannya berat. Ingat kisah Kain dan Habel.
Dosa yang dilakukan negara musti diakui dan dilakukan rekonsiliasi, jika tidak, maka panas dari darah-darah itu akan menuntut kepada Tuhan.
Kembali ke persoalan awal kita, murkakah Tuhan atas Indonesia? entahlah. Tetapi, kita hanya tahu bahwa Tuhan itu adil, maka pertanyaan kepada sang waktu ; adalah apakah yang akan terjadi terhadap Jakarta ketika keadilan itu ditegakkan?
Angin dan goncangan itu datang sebagai teguran supaya kita merendahkan diri dan mengakui kesalahan kita, kesalahan negara dan berubah demi kebaikan bangsa dan tanah air.
